top of page
Search

SMA Wachid Hasyim 1 Surabaya Rayakan Maulid Nabi, Kenang Perjuangan Rasulullah Dakwahkan Islam

  • SMA Wachid Hasyim 1 Surabaya
  • Sep 13, 2024
  • 2 min read

Maulid
Shobahul Hoir, M.Pd mengisahkan perjalanan hidup Rasulullah dalam peringatan Maulid Nabi SMA Wachid Hasyim 1 Surabaya

Surabaya – SMA Wachid Hasyim 1 Surabaya menggelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1446 Hijriah. Kegiatan kali ini bertema “Meningkatkan Integritas dengan Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW” dan bertempat di Gedung Serbaguna SMA Wachid Hasyim 1 Surabaya, Jumat (13/9/2024).

 

Sekaligus membuka acara, Amalul Mauvira dari kelas XI-1 dan Farida Amin dari kelas X-1 yang menjadi MC menyampaikan susunan kegiatan kali ini. Kegiatan kemudian berlanjut dengan tilawah Al-Qur’an yang dibawakan oleh M. Dliya Arrafi dari kelas X-4.

 

Kemudian, Tim Banjari Al-Mahabbah SMA Wachid Hasyim 1 Surabaya melantunkan shalawat dengan merdu dan penuh penghayatan. Para peserta baik dewan guru maupun siswa ikut serta melantunkan shalawat, menunjukkan kerinduan dan kecintaan mereka pada Baginda Nabi Muhammad SAW.

 

Hikmah Maulid

 

Sluku-sluku bathok

Bathoke ela-elo

Si Rama menyang Solo

Leh-olehe payung mutha.....

 

Shobahul Hoir, M.Pd. mengawali materinya dengan lagu Sluku Sluku Bathok yang dipopulerkan oleh Ning Umi Laila. Kali ini, dia menyampaikan hikmah maulid dengan kisah perjalanan Rasulullah Muhammad SAW.

 

“Nabi Muhammad masih di dalam kandungan sudah ditinggal wafat oleh ayahnya,” ujar Shobahul memulai ceritanya.

 

Shobahul melanjutkan, bahwa ketika Rasulullah masih kecil beliau disusui oleh Halimah As-Sa’diyah.

 

“Ini karena tradisi orang Arab, terutama Mekkah saat itu adalah menyusukan bayinya ke masyarakat desa yang udaranya masih bersih dan fresh,” lanjutnya.

 

Kemudian, Nabi Muhammad ditinggal wafat ibunya di usia enam tahun. Nabi Muhammad kemudian diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Namun, ketika Rasulullah berusia delapan tahun, Abdul Muthalib wafat dan mengakibatkan Rasulullah harus diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.

 

Ketika Nabi berusia 12 tahun, Abu Thalib mengajaknya berdagang ke Syam (kini daerah Suriah, Yordania, Lebanon, hingga Palestina). Namun, di tengah perjalanan mereka dihadang oleh pendeta bernama Buhaira.

 

Ini karena Buhaira merasakan tanda kenabian pada Rasulullah Muhammad. Buhaira berpesan pada rombongan Abu Thalib untuk kembali ke Mekkah karena dia melihat tanda-tanda kenabian dalam diri Muhammad.

 

“Buhaira berpesan demikian karena dia khawatir kaum Yahudi akan berusaha membunuh Nabi Muhammad yang kala itu masih sangat muda,” ujar Shobahul.

 

Shobahul kemudian berpesan bahwa alasan Nabi diajak ke Syams untuk berdagang sekaligus untuk mengajarinya wirausaha.

 

“Meneladani Nabi sejak dini, salah satunya adalah belajar berwirausaha. Belajar ilmu jual beli, atau usaha sendiri,” ungkapnya.

 

Shobahul kemudian melanjutkan cerita hidup Rasulullah. Dia menceritakan bahwa di usia 25 tahun, Nabi menikah dengan Siti Khadijah yang merupakan seorang pengusaha kaya.

 

Menjelang 40 tahun, Nabi Muhammad sering bermunajat di Gua Hira yang berjarak 7 KM dari Kota Mekkah. Di Gua Hira Nabi menerima wahyu pertamanya yakni surat Al-Alaq ayat 1-5.

 

“Dari wahyu pertama itu, menandakan bahwa umat Islam itu harus membaca dan belajar,” kata Shobahul.

 

Dia menerangkan bahwa Nabi itu orang yang buta huruf, namun beliau adalah orang yang cerdas. Shobahul mengisahkan bagaimana Rasulullah memecahkan masalah yang dialami masyarakat Quraisy terkait siapa yang berhak meletakkan Hajar Aswad ke Ka’bah.

 

Menutup materinya, Shobahul mengajak para siswa untuk berlaku penuh adab mencontoh bagaimana Rasulullah menghormati orang lain.

 

Dia berpesan bahwa anak muda harus giat belajar sebagaimana Nabi meski buta huruf, namun beliau memiliki kecerdasan yang luar biasa.

 

Kegiatan Maulid Nabi kali ini ditutup dengan penampilan Banjari Al-Mahabbah dan doa bersama. (*)



 
 
 

Comentários


Featured Posts
Check back soon
Once posts are published, you’ll see them here.
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page